JENIS-JENIS SENSOR
Sensor adalah sesuatu yang digunakan
untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variabel
keluaran dari sensor yang diubah menjadi besaran listrik disebut Transduser.
Pada saat ini, sensor tersebut telah
dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde nanometer. Ukuran yang sangat
kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan menghemat energi.
Beberapa Jenis Sensor
1. Sensor Magnet
Sensor Magnet atau disebut juga
relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan magnet dan akan memberikan
perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off)
yang digerakkan oleh adanya medan magnet di sekitarnya. Biasanya sensor ini
dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap
ataupun uap.
2. Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik bekerja
berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor ini menghasilkan
gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu
sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara
dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah
berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis
objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun
tekstil.
3. Sensor Proximity
Sensor
proximity merupakan sensor atau saklar yang dapat mendeteksi adanya target
jenis logam dengan tanpa adanya kontak fisik. Biasanya sensor ini tediri dari
alat elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk melindungi dari
pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor
proximity dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek yang
dianggap terlalu kecil atau lunak untuk menggerakkan suatu mekanis saklar.
4. Sensor Sinar
Sensor sinar terdiri dari 3
kategori. Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah
energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya
akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan. Demikian pula
dengan Fotokonduktif (fotoresistif) yang akan memberikan perubahan tahanan
(resistansi) pada sel-selnya, semakin tinggi intensitas cahaya yang terima,
maka akan semakin kecil pula nilai tahanannya. Sedangkan Fotolistrik adalah
sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena perubahan posisi/jarak
suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun target pemantulnya, yang
terdiri dari pasangan sumber cahaya dan penerima.
5. Sensor Penyandi (Encoder)
Sensor Penyandi (Encoder) digunakan
untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi sinyal digital, dimana
sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat. Sensor ini biasanya
terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu;
a)
Penyandi rotari tambahan (yang
mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing putaran) yang
akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar.
b)
Penyandi absolut (yang
memperlengkapi kode binary tertentu untuk masing-masing posisi sudut) mempunyai
cara kerja sang sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa
gelombang kotak yang dihasilkan sehingga membentuk suatu pengkodean dalam susunan
tertentu.
6. Sensor gerak (PIR)
Sensor gerak atau PIR mempunyai dua
bagian utama. Bagian yang pertama pemancar INFRARED, sedangkan bagian yang
kedua yaitu PENERIMA. Bila alat sensor ini ada yang melewatinyan bagian
pemancar akan mengirim tanda atau sinyal ke bagian penerima. Selanjutnya,
penerima akan memberi perintah pada alat lainnya. Misalnya membuka pintu atau
mengeluarkan suara, tergantung system aplikasi yang diterapkan.
7. Sensor Suhu
a)
Sensor Suhu Thermocouple
Pada intinya terdiri dari sepasang
transduser panas dan dingin yang disambungkan dan dilebur bersama, dimana
terdapat perbedaan yang timbul antara sambungan tersebut dengan sambungan
referensi yang berfungsi sebagai pembanding
b)
Resistance Temperature Detector
(RTD)
Sensor yang digunakan untuk mengukur
suhu dengan menghubungkan resistensi dari elemen RTD dengan suhu. Kebanyakan
elemen RTD terdiri dari panjang kawat melingkar halus melilit inti keramik atau
kaca. Unsur ini biasanya cukup rapuh, sehingga sering ditempatkan di dalam
probe berselubung untuk melindunginya. RTD elemen terbuat dari bahan murni,
biasanya platinum, nikel atau tembaga. Materi yang memiliki perubahan
diprediksi dalam perlawanan karena perubahan suhu dan perubahan diprediksi ini
yang digunakan untuk menentukan suhu.
c)
Termistor
Termistor adalah resistor yang peka
terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif, karena saat suhu
meningkat maka tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan
perubahan tahan 5% per C sehingga mampu mendeteksi perubahan suhu yang kecil.
d)
IC Sensor
IC Sensor adalah sensor suhu dengan
rangkaian terpadu yang menggunakan chipsilikon untuk kelemahan penginderanya.
Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus yang sangat linear.
e)
Bimetallic Temperature Sensor
Sensor ini mampu mengubah besaran
suhu menjadi gerakan. Sensor ini terbuat dari dua buah logam yang disatukan
atau direkatkan menjadi satu. Cara kerja dari sensor ini adalah setiap logam
kan mempunyai koefisien muai yang berbeda-beda maka jika dua buah logam yang
memiliki koefisien muai yang bebeda disatukan maka gabungan kedua logam itu
akan melengkung jika dipanasi. Karena sifatnya yang bisa melengkung jika
terkena panas maka bimetal ini sering dipakai sebagai saklar suhu otomatis atau
sebagai alat ukur suhu yang analog.
8. Sensor Tekanan
9. Sensor Kecepatan (RPM)
Proses penginderaan sensor kecepatan
merupakan proses kebalikan dari suatu motor, dimana suatu poros/object yang
berputar pada suatui generator akan menghasilkan suatu tegangan yang sebanding
dengan kecepatan putaran object. Kecepatan putar sering pula diukur dengan
menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat
medan magnetis terjadi.
merupakan salah satu sensor yang digunakan dalam sistem kontrol elektronik mesin pembakaran internal.
Mesin yang menggunakan sensor MAP biasanya bahan bakar injeksi. Manifold sensor tekanan absolut memberikan informasi tekanan manifold seketika ke unit kontrol elektronik mesin (ECU). Data tersebut digunakan untuk menghitung kepadatan udara dan menentukan laju aliran massa udara mesin, yang pada gilirannya menentukan metering bahan bakar yang diperlukan untuk pembakaran yang optimal (lihat stoikiometri) dan mempengaruhi muka atau retard timing pengapian. Sebuah mesin injeksi bahan bakar secara bergantian dapat menggunakan sensor aliran udara massa (sensor MAF) untuk mendeteksi aliran udara intake. Sebuah konfigurasi khas menggunakan satu atau yang lain, tapi jarang keduanya.
Data sensor MAP dapat dikonversi menjadi data massa udara menggunakan metode kecepatan-kepadatan. Kecepatan mesin (RPM) dan suhu udara juga diperlukan untuk menyelesaikan perhitungan kecepatan-kepadatan. Sensor MAP juga dapat digunakan dalam aplikasi OBD II (on-board diagnostik) untuk menguji katup untuk fungsi EGR (exhaust gas recirculation), aplikasi khas di OBD II dilengkapi mesin General Motors.
11. Akseleometer
Akseleometer merupakan alat sensor yang dapat digunakan untuk menghitung langkah dan juga mampu mengukur tekanan udara. Sensor ini dapat dimanfaatkan untuk menghitung pembakaran kalori saat olahraga.
12. RGB Akseleometer merupakan alat sensor yang dapat digunakan untuk menghitung langkah dan juga mampu mengukur tekanan udara. Sensor ini dapat dimanfaatkan untuk menghitung pembakaran kalori saat olahraga.
RGB merupakan sensor yang dapat mengetahui tingkat kecerahan cahaya sehingga layar dapat menyesuaikan tingkat kecerahan dan ketajamannya sehingga dapat memberi kenyamanan bagi pengguna.
13. Proximity
Proximity adalah sensor jarak. Yang dapat berfungsi untuk mematikan layar apabila wajah pengguna berada di dekat smartphone.Hal ini mencegah untuk terjadi input yang sebenarnya tidak diinginkan oleh pengguna pada menu yang ada di layar sentuh.
14. Voice Recognition
Voice Recognition adalah sensor suara yang dimanfaatkan untuk
aplikasi S-Translator sehingga pengguna hanya mengucapkan saja kata-kata
dan aplikasi tersebut akan mengubah kata-kata yang kita ucapkan ke
dalam bahasa yang kita inginkan. Selain itu sensor ini juga dimanfaatkan
untuk aplikasi S Voice Drive.
15. Finger Hovering
Finger Hovering merupakan sensor yang sangat peka untuk mendeteksi perubahan arus listrik. Sensor inilah yang digunakan untuk Air-Gesture.
16. Gyrosensor
Gyrosensor adalah sensor yang hamper dimiliki oleh ponsel touchscreen . Sensor ini berguna untuk auto scrolling
17. Optical Character Recognition (OCR)
Optical Character Recognition (OCR) adalah sensor yang digunakan
untuk mambaca teks dan mengenali keterangan-keterangan khusus seperti
dii halaman web, nomer telepon, dan QR Code.
18. Sensor Level
a)
Sensor Level (Silo Pilot)
Sensor Level ini akan menurunkan
bandulnya dengan timing tertentu kemudian jika bandul tersebut menyentuh
material maka bandul akan naik kembali. Dan Level ketinggian material bisa
diketahui dari Panjang bandul yang diturunkan tersebut. Bisa juga diperintahkan
dari Pusat Kontrol untuk memberikan Command ke Controller jika ingin melakukan
pengukuran material menggunakan SiloPilot ini.
b)
Sensor Level (Level Switch)
Sensor Level Switch ini cukup
sederhana, sensor ini hanya melakukan pensaklaran biasa, apabila material semen
kontak dengan sensor sehingga switch tertekan maka kita cukup menghubungkan
kaki NO/NC nya dengan tegangan signal baik itu 24 VDC atau 220 VAC, yang
kemudian signal kita dapat teruskan ke controller (PLC/DCS).












.jpg)












0 komentar:
Posting Komentar