Jumat, 27 Maret 2015

JENIS-JENIS SENSOR

JENIS-JENIS SENSOR

Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah menjadi besaran listrik disebut Transduser.
Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan menghemat energi.
Beberapa Jenis Sensor 



1. Sensor Magnet
 
Sensor Magnet atau disebut juga relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet di sekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap ataupun uap.

2. Sensor Ultrasonik
 
Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun tekstil.
 


3. Sensor Proximity
 
Sensor proximity merupakan sensor atau saklar yang dapat mendeteksi adanya target jenis logam dengan tanpa adanya kontak fisik. Biasanya sensor ini tediri dari alat elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk melindungi dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor proximity dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk menggerakkan suatu mekanis saklar.

 


4. Sensor Sinar
 
Sensor sinar terdiri dari 3 kategori. Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan. Demikian pula dengan Fotokonduktif (fotoresistif) yang akan memberikan perubahan tahanan (resistansi) pada sel-selnya, semakin tinggi intensitas cahaya yang terima, maka akan semakin kecil pula nilai tahanannya. Sedangkan Fotolistrik adalah sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun target pemantulnya, yang terdiri dari pasangan sumber cahaya dan penerima.



5. Sensor Penyandi (Encoder)
 
Sensor Penyandi (Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu;
a)     Penyandi rotari tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing putaran) yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar.
b)    Penyandi absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu untuk masing-masing posisi sudut) mempunyai cara kerja sang sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan sehingga membentuk suatu pengkodean dalam susunan tertentu.
 
 
6. Sensor gerak (PIR)
 
Sensor gerak atau PIR mempunyai dua bagian utama. Bagian yang pertama pemancar INFRARED, sedangkan bagian yang kedua yaitu PENERIMA. Bila alat sensor ini ada yang melewatinyan bagian pemancar akan mengirim tanda atau sinyal ke bagian penerima. Selanjutnya, penerima akan memberi perintah pada alat lainnya. Misalnya membuka pintu atau mengeluarkan suara, tergantung system aplikasi yang diterapkan.



7. Sensor Suhu
 
a)     Sensor Suhu Thermocouple
Pada intinya terdiri dari sepasang transduser panas dan dingin yang disambungkan dan dilebur bersama, dimana terdapat perbedaan yang timbul antara sambungan tersebut dengan sambungan referensi yang berfungsi sebagai pembanding
b)    Resistance Temperature Detector (RTD)
Sensor yang digunakan untuk mengukur suhu dengan menghubungkan resistensi dari elemen RTD dengan suhu. Kebanyakan elemen RTD terdiri dari panjang kawat melingkar halus melilit inti keramik atau kaca. Unsur ini biasanya cukup rapuh, sehingga sering ditempatkan di dalam probe berselubung untuk melindunginya. RTD elemen terbuat dari bahan murni, biasanya platinum, nikel atau tembaga. Materi yang memiliki perubahan diprediksi dalam perlawanan karena perubahan suhu dan perubahan diprediksi ini yang digunakan untuk menentukan suhu.
c)    Termistor
Termistor adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif, karena saat suhu meningkat maka tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan perubahan tahan 5% per C sehingga mampu mendeteksi perubahan suhu yang kecil.
d)    IC Sensor
IC Sensor adalah sensor suhu dengan rangkaian terpadu yang menggunakan chipsilikon untuk kelemahan penginderanya. Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus yang sangat linear.
e)    Bimetallic Temperature Sensor
Sensor ini mampu mengubah besaran suhu menjadi gerakan. Sensor ini terbuat dari dua buah logam yang disatukan atau direkatkan menjadi satu. Cara kerja dari sensor ini adalah setiap logam kan mempunyai koefisien muai yang berbeda-beda maka jika dua buah logam yang memiliki koefisien muai yang bebeda disatukan maka gabungan kedua logam itu akan melengkung jika dipanasi. Karena sifatnya yang bisa melengkung jika terkena panas maka bimetal ini sering dipakai sebagai saklar suhu otomatis atau sebagai alat ukur suhu yang analog.
 


8. Sensor Tekanan
Sensor tekanan - sensor ini memiliki transduser yang mengukur ketegangan kawat, dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya pada perubahan tahanan pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan luas penampangnya.


9. Sensor Kecepatan (RPM)
 
Proses penginderaan sensor kecepatan merupakan proses kebalikan dari suatu motor, dimana suatu poros/object yang berputar pada suatui generator akan menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran object. Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi.
 

10. Manifold Absolute Pressure Sensor (MAP sensor)
 merupakan salah satu sensor yang digunakan dalam sistem kontrol elektronik mesin pembakaran internal.
Mesin yang menggunakan sensor MAP biasanya bahan bakar injeksi. Manifold sensor tekanan absolut memberikan informasi tekanan manifold seketika ke unit kontrol elektronik mesin (ECU). Data tersebut digunakan untuk menghitung kepadatan udara dan menentukan laju aliran massa udara mesin, yang pada gilirannya menentukan metering bahan bakar yang diperlukan untuk pembakaran yang optimal (lihat stoikiometri) dan mempengaruhi muka atau retard timing pengapian. Sebuah mesin injeksi bahan bakar secara bergantian dapat menggunakan sensor aliran udara massa (sensor MAF) untuk mendeteksi aliran udara intake. Sebuah konfigurasi khas menggunakan satu atau yang lain, tapi jarang keduanya.
Data sensor MAP dapat dikonversi menjadi data massa udara menggunakan metode kecepatan-kepadatan. Kecepatan mesin (RPM) dan suhu udara juga diperlukan untuk menyelesaikan perhitungan kecepatan-kepadatan. Sensor MAP juga dapat digunakan dalam aplikasi OBD II (on-board diagnostik) untuk menguji katup untuk fungsi EGR (exhaust gas recirculation), aplikasi khas di OBD II dilengkapi mesin General Motors.



11. Akseleometer
Akseleometer merupakan alat sensor yang dapat digunakan untuk menghitung langkah dan juga mampu mengukur tekanan udara. Sensor ini dapat dimanfaatkan untuk menghitung pembakaran kalori saat olahraga.
12. RGB
RGB merupakan sensor yang dapat mengetahui tingkat kecerahan cahaya sehingga layar dapat menyesuaikan tingkat kecerahan dan ketajamannya sehingga dapat memberi kenyamanan bagi pengguna.

13. Proximity
 
Proximity adalah sensor jarak. Yang dapat berfungsi untuk mematikan layar apabila wajah pengguna berada di dekat smartphone.Hal ini mencegah untuk terjadi input yang sebenarnya tidak diinginkan oleh pengguna pada menu yang ada di layar sentuh.
14. Voice Recognition
Voice Recognition adalah sensor suara yang dimanfaatkan untuk aplikasi S-Translator sehingga pengguna hanya mengucapkan saja kata-kata dan aplikasi tersebut akan mengubah kata-kata yang kita ucapkan ke dalam bahasa yang kita inginkan. Selain itu sensor ini juga dimanfaatkan untuk aplikasi S Voice Drive.
15. Finger Hovering
Finger Hovering merupakan sensor yang sangat peka untuk mendeteksi perubahan arus listrik. Sensor inilah yang digunakan untuk Air-Gesture.
16. Gyrosensor
Gyrosensor adalah sensor yang hamper dimiliki oleh ponsel touchscreen . Sensor ini berguna untuk auto scrolling
17. Optical Character Recognition (OCR)
Optical Character Recognition (OCR) adalah sensor yang digunakan untuk mambaca teks dan mengenali keterangan-keterangan khusus seperti dii halaman web, nomer telepon, dan QR Code.
18. Sensor Level 
 
a)     Sensor Level (Silo Pilot)
Sensor Level ini akan menurunkan bandulnya dengan timing tertentu kemudian jika bandul tersebut menyentuh material maka bandul akan naik kembali. Dan Level ketinggian material bisa diketahui dari Panjang bandul yang diturunkan tersebut. Bisa juga diperintahkan dari Pusat Kontrol untuk memberikan Command ke Controller jika ingin melakukan pengukuran material menggunakan SiloPilot ini.
b)    Sensor Level (Level Switch)
Sensor Level Switch ini cukup sederhana, sensor ini hanya melakukan pensaklaran biasa, apabila material semen kontak dengan sensor sehingga switch tertekan maka kita cukup menghubungkan kaki NO/NC nya dengan tegangan signal baik itu 24 VDC atau 220 VAC, yang kemudian signal kita dapat teruskan ke controller (PLC/DCS).

 Source : Wikipedia, Rezha-19 &

0 komentar:

Posting Komentar

YUSRIL ZAKARIA
XI TKJ 3 32
SMK N 1 ADIWERNA
PECABEAN PANGKAH TEGAL

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Social Icons

Social Icons

Followers

Followers

Featured Posts