Mikrocontroller
Pengertian
Mikrokontroler
Mikrokontroler merupakan
sebuah sistem komputer yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam
satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. Lebih lanjut, mikrokontroler merupakan sistem komputer
yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dangan PC
(Personal Computer) yang memiliki beragam fungsi. Perbedaan lainnya
adalah perbandingan RAM dan ROM yang sangat berbeda antara komputer dengan
mikrokontroler.
Mikrokontroler adalah
sebuah system microprocessor dimana didalamnya sudah terdapat
CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya
yang sudah saling terhubung dan terorganisasi (teralamati) dengan baik oleh
pabrik pembuatnya dan dikemas dalam satu chip yang siap pakai.
Sehingga kita tinggal memprogram isi ROM sesuai aturan penggunaan oleh pabrik
yang membuatnya menurut Winoto (2008:3).
Teknologi yang digunakan
pada mikrokontroler AVR berbeda dengan mikrokontroler seri MCS-51. AVR
berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computer), sedangkan seri
MCS-51 berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computer).
Mikrokontroler AVR dapat dikelompokkan menjadi empat kelas, yaitu keluarga
ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, dan keluarga AT89RFxx. Pada dasarnya
yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, kelengkapan periperal dan
fungsi-fungsi tambahan yang dimiliki. Berikut ini penjelasan lebih lengkap
mengenai Mikrokontroler ATMega8535:
A. Mikrokontroler
ATMega8535
ATMega8535 adalah
mikrokontroler CMOS 8 bit daya rendah berbasis arsitektur
RISC. Instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATMega8535
mempunyai throughputmendekati 1 MIPS per MHz, hal ini membuat
ATMega8535 dapat bekerja dengan kecepatan tinggi walaupun dengan penggunaan
daya rendah. Mikrokontroler ATmega8535 memiliki beberapa fitur atau spesifikasi
yang menjadikannya sebuah solusi pengendali yang efektif untuk berbagai
keperluan. Fitur-fitur tersebut antara lain:
1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yang terdiri
atas Port A, B, C dan D
2. ADC (Analog to Digital Converter)
3. Tiga buah Timer/Counter dengan
kemampuan perbandingan
4. CPU yang terdiri atas 32 register
5. Watchdog Timer dengan osilator internal
6. SRAM sebesar 512 byte
7. Memori Flash sebesar 8kb dengan
kemampuan read while write
8. Unit Interupsi Internal dan External
9. Port antarmuka SPI untuk men-download program
ke flash
10. EEPROM sebesar 512 byte yang
dapat diprogram saat operasi
11. Antarmuka komparator analog
12. Port USART untuk komunikasi serial.
B. Konfigurasi Pin ATMega8535
Mikrokontroler AVR
ATMega memiliki 40 pin dengan 32 pin diantaranya
digunakan sebagai port paralel. Satu port paralel terdiri
dari 8 pin, sehingga jumlah port pada
mikrokontroler adalah 4 port, yaitu port A, port B, port C
dan port D. Sebagai contoh adalah port A
memiliki pin antara port A.0 sampai
dengan port A.7, demikian selanjutnya untuk port B,
port C, port D. Diagram pin mikrokontroler
dapat dilihat pada gambar berikut:
Berikut ini adalah tabel
penjelasan mengenai pin yang terdapat pada mikrokontroler ATMega8535:
Tabel Penjelasan pin
pada mikrokontroler ATMega8535
Vcc
|
Tegangan suplai (5 volt)
|
GND
|
Ground
|
RESET
|
Input reset level rendah, pada pin ini selama lebih
dari panjang pulsa minimum akan menghasilkan reset walaupun clocksedang
berjalan. RST pada pin 9 merupakan reset dari
AVR. Jika pada pin ini diberi masukan low selama
minimal 2machine cycle maka sistem akan di-reset
|
XTAL 1
|
Input penguat osilator inverting dan input pada
rangkaian operasi clock internal
|
XTAL 2
|
Output dari penguat osilator inverting
|
Avcc
|
Pin tegangan suplai untuk port A dan
ADC. Pin ini harus dihubungkan ke Vcc walaupun ADC tidak
digunakan, maka pinini harus dihubungkan ke Vcc melalui low
pass filter
|
Aref
|
pin referensi tegangan analog untuk ADC
|
AGND
|
pin untuk analog ground. Hubungkan kaki ini
ke GND, kecuali jika board memiliki analog ground yang
terpisah
|
Berikut ini adalah
penjelasan dari pin mikrokontroler ATMega8535 menurut port-nya
masing-masing:
1. Port A
Pin33 sampai
dengan pin 40 merupakan pin dari port A.
Merupakan 8 bit directional portI/O. Setiap pin-nya
dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur
per bit).Output buffer port A dapat memberi arus 20 mA
dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data
Direction Register port A (DDRA) harus di-setting terlebih
dahulu sebelum port A digunakan. Bit-bit DDRA
diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port A yang
disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
Selain itu, pin-pin padaport A juga memiliki
fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel:
Tabel Penjelasan pin
pada port A
Pin
|
Keterangan
|
PA.7
|
ADC7 (ADC Input Channel 7)
|
PA.6
|
ADC6 (ADC Input Channel 6)
|
PA.5
|
ADC7 (ADC Input Channel 5)
|
PA.5
|
ADC4 (ADC Input Channel 4)
|
PA.3
|
ADC3 (ADC Input Channel 3)
|
PA.2
|
ADC2 (ADC Input Channel 2)
|
PA.1
|
ADC1 (ADC Input Channel 1)
|
PA.0
|
ADC0 (ADC Input Channel 0)
|
2. Port B
Pin 1 sampai dengan pin 8
merupakan pin dari port B. Merupakan 8 bit
directional portI/O. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal
pull-up resistor (dapat diatur per bit).Output buffer
port B dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED
secara langsung. Data Direction Register port B (DDRB) harus
di-setting terlebih dahulu sebelum port B
digunakan. Bit-bit DDRB diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port B
yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
Selain itu, pin-pin port B juga memiliki fungsi-fungsi
alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel:
Tabel Penjelasan pin
pada port B
Pin
|
Keterangan
|
PB.7
|
SCK (SPI Bus Serial Clock)
|
PB.6
|
VISO (SPI Bus Master
Input/Slave Output)
|
PB.5
|
VOSI (SPI Bus Master
Output/Slave Input)
|
PB.4
|
SS (SPI Slave Select Input)
|
PB.3
|
AIN1 (Analog Comparator
Negative Input)OCC (Timer/Counter0 Output Compare Match Output)
|
PB.2
|
AIN0 (Analog Comparator
Positive Input)INT2 (External Interrupt2 Input)
|
PB.1
|
T1 (Timer/Counter1 External
Counter Input)
|
PB.0
|
T0 (Timer/Counter0 External
Counter Input)XCK (JSARTExternal Clock Input/Output)
|
3. Port C
Pin 22 sampai dengan pin 29
merupakan pin dari port C. Port C
sendiri merupakan port input atau output.
Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat
diatur per bit). Output buffer port C dapat
memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikandisplay LED secara
langsung. Data Direction Register port C (DDRC) harus di-settingterlebih
dahulu sebelum port C digunakan. Bit-bit DDRC
diisi 0 jika ingin memfungsikanpin-pin port C yang disesuaikan
sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain
itu,pin-pin port D juga memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus
seperti yang dapat dilihat dalam tabel II.6:
Tabel Penjelasan pin
pada port C
Pin
|
Keterangan
|
PC.7
|
TOSC2 (Timer Oscillator Pin 2)
|
PC.6
|
TOSC1 (Timer Oscillator Pin 1)
|
PC.1
|
SDA (Two-Wire Serial Bus Data
Input/Output Line)
|
PC.0
|
SCL (Two-Wire Serial Bus Clock
Line)
|
4. Port D
Pin 14 sampai dengan pin 20
merupakan pin dari port D. Merupakan 8 bit
directional portI/O. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal
pull-up resistor (dapat diatur per bit).Output buffer
port D dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED
secara langsung. Data Direction Register
port D (DDRD) harus di-setting terlebih dahulu
sebelum port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi
0 jika ingin memfungsikan pin-pin port D yang disesuaikan
sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain
itu, pin-pin port D juga memiliki fungsi-fungsi alternatif
khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel:
Tabel Penjelasan pin
pada port D
Pin
|
Keterangan
|
PD.0
|
RDX (UART input line)
|
PD.1
|
TDX (UART output line)
|
PD.2
|
INT0 (external interrupt 0
input)
|
PD.3
|
INT1 (external interrupt 1
input)
|
PD.4
|
OC1B (Timer/Counter1 output
compareB match output)
|
PD.5
|
OC1A (Timer/Counter1 output
compareA match output)
|
PD.6
|
ICP (Timer/Counter1 input
capture pin)
|
PD.7
|
OC2 (Timer/Counter2 output
compare match output)
|
C. Diagram Blok
ATMega8535
Pada diagram blok ATMega8535 digambarkan 32 general purpose Working register yang dihubungkan secara langsung dengan Arithmetic Logic Unit (ALU). Sehingga memungkinkan dua register yang berbeda dapat diakses dalam satu siklus clock.
Source : Mari Berbagi




0 komentar:
Posting Komentar